Vanunu, yang kini berusia 50 tahun, ditangkap di sebuah gereja di Jerussalem saat ia sedang beribadah. “Dia dicurigai membuka informasi rahasia pada pihak-pihak yang tidak berkompeten. Dia juga dicurigai telah melakukan pelanggaran atas pembebasannya,” ujar jurubicara kepolisian Israel, Gil Kleiman.
Apa yang dibongkar oleh Vanunu? Sebenarnya sudah tidak ada lagi. Semua rahasia tentang nuklir Israel telah ia buka 18 tahun silam. Tapi pemerintah Israel mencurigai ia mendapat informasi baru yang jika dibuka akan membahayakan posisi pemerintah Israel.
Ketidakadilan yang dirasakan oleh Vanunu berniatnya meninggalkan Israel. Tapi pengadilan tinggi Israel tak mengizinkannya meninggalkan negara Yahudi tersebut. Vanunu juga telah mengirimkan surat ke pemerintahan Swedia untuk mendapatkan suaka politik. Tapi lobi Yahudi terlalu kuat untuk membuatnya berhasil mendapatkan suaka politik.
“Saya tidak suka dengan Israel. Saya tidak ingin hidup di Israel. Saya ingin bebas dan pergi meninggalkan negeri ini,” ujar Vanunu kepada media saat penangkapannya.
Menurut Mordechai Vanunu, sejak peristiwa pembongkaran rahasia nuklir tahun 1986 itu, Israel tak lagi menghargainya sebagai seorang manusia.
“Israel menganggap saya sebagai seorang pengkhianat, dan sejak itu saya tidak pernah dihargai lagi. Kebebasan menyatakan pendapat dan bicara saya dilarang dan kemerdekaan saya untuk bergerak pun dikekang,” ungkap Vanunu.
Karena itu pula, ia berniat untuk mencari kewarganegaraan yang baru, jika bebas untuk kedua kalinya, nanti. Salah satu negara yang ia harap mau mengakuinya sebagai warga negara adalah Palestina. (na-hn/dari berbagai sumber)
Selanjutnya: Kata Vanunu, Israel Negara Paling Kejam
Sebelumnya: "Revealed: the Secret of Israel's Nuclear Arsenal"Selanjutnya : Mordechai Vanunu: “Israel Negara Paling Kejam”
http://faishal.multiply.com/journal/item/15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar